Follow me @ndarikhaa

Sunday, September 18, 2016

Raja Ampat [katanya] Surga Tersembunyi di Indonesia

Siapa yang tak kenal Raja Ampat? Pastinya semua langsung ngiler kalo denger nama tempat itu disebut. Bahkan kalo kamu sekarang search di google “Raja Ampat”, maka yang keluar bukan lagi link dengan bahasa Indonesia, melainkan sudah GO INTERNATIONAL. Yup, Raja Ampat adalah salah satu destinasi wisata yang makin booming sejak adanya tour Sail International Raja Ampat di tahun 2014, ditambah bapak RI 1 SBY dan Jokowi pun sangat tertarik mengunjungi karena pesona keindahan alam Raja Ampat.

Sedikit saya akan mengulas perjalanan “tak terduga” saya ke Raja Ampat ini karena dua alasan. Pertama sering banget teman yang tau kalo saya sudah kesana, nanya gimana cara ke Raja Ampat (dan saya selalu jelasin berulang) kemudian kepikiran kenapa gak ditulis saja ya? Kedua tuntutan admin Kubbu Kang Derus yang rajin banget ngingetin untuk nulis, da akumah apa atuh? Paling malas buat nulis. Haha anggep aja saya dedikasikan tulisan ini untuk Dede Ruslan n Kubbers.

Dimana Sih Lokasi Raja Ampat ?
Buat kamu yang belum pernah ke Papua, pasti bakalan bingung, disebelah mananya letak lokasi Raja Ampat (eh apa saya aja yah?). Jadi, Raja Ampat yang terdiri dari kepulauan ini terletak di kepala burung dari Pulau Irian yang termasuk wilayah provinsi Pabar (Papua Barat), lebih tepatnya lagi termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Raja Ampat.


 
Peta Wilayah kabupaten Raja Ampat. sumber : pemkab Raja Ampat


Di sana ada 4 Pulau Besar yakni Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool. Misool pastinya sangat familiar buat kalian yang sering ngikutin IG-nya Riani Djangkaru, karena tempat diving di sana bagus luar biasa. Eits, tapi kala itu ternyata saya ke Pulau Terbesar, pulau Waigeo, lebih tepatnya kapal penyebrangan kami berlabuh di ibu kota Raja Ampat, Waisai.


Rute Pesawat Untuk ke Raja Ampat via Sorong

Kalau kamu mau ke Raja Ampat, jangan salah milih rute pesawat yaa.. Karena saya udah ngalamin duluan :p. Otak saya sudah di-setting kalo papua itu identik dengan Jayapura, sayapun salah beli tiket ke Jayapura (memalukan! Tapi pengalaman buat lebih teliti sebelum membeli). Ternyata bandara terdekat menuju Raja Ampat adalah “SORONG”.

Ada dua cara naik pesawat menuju Sorong yakni sekali jalan Jakarta-Sorong dengan maskapai Ekspress Air, atau pesawat transit. Saya mencoba cara transit dengan menggunakan maskapai burung biru Jakarta-Makassar penerbangan pukul 21.00 WIB dari Soekarnao-Hatta. Kemudian lanjut Makassar-Sorong sekitar pukul 03.15 WITA-06.30 WIT tiba di Sorong, jadi saya sambil menikmati matahari terbit di Timur Indonesia.

*Note : Kata orang Sorong Aseli, untuk menghemat waktu dan biaya mereka lebih memilih Jakarta-Sorong (kalo kuat duduk lama di pesawat ya).
 Sorong ke Waisai

Jangan senang dulu ya kalau sudah di Sorong, untuk bisa sampai di Waisai, ibu kota Raja Ampat, kamu harus naik kapal penyebrangan lebih kurang 1-2 jam tergantung besar ombak, tapi ombak cukup tenang koq. Kapalnya bermuatan ratusan penumpang. Waktu itu harga tiket yang VIP 220 ribu rupiah, cukup nyaman, dapat duduk, dan ada musik plus LCD nya. Untuk tiket biasa seharga 100ribuan, tapi tidak dapat tempat duduk, bebas cari posisi masing-masing.



Foto : Interior Ruang VIP Kapal Penyebrangan Sorong - Waisai



Foto Kapal Penyebrangan Sorong – Waisai. Lokasi : Pelabuhan Waisai


WELCOME to RAJA AMPAT



 
Foto : Tugu  Selamat Datang Kabupaten Raja Ampat di Atas Bukit
Yup! Waisai merupakan ibu kota kabupaten Raja Ampat. So, please welcome at Raja Ampat !!

Jangan berpikir kalau ibu kota kabupaten Raja Ampat ini seindah foto-foto postingan pak Jokowi/ Keenan Pearce/ Nadine ataupun Hamish Daud dkk para Tim My Trip My Adventure yang sunyi tenang dikelilingi laut hijau tosca. No!
Disini lautnya masih biru belum hijau tosca, tapi bersih tak seindah pelabuhan Tanjung Priok.
Kenapa kita harus ke Waisai? Ya karena ini adalah pulau terbesar yang berpenduduk.
Untuk menuju destinasi yang indah seperti yang di tv-tv ituh kita harus transit di sini dari kapal penyebrangan dan menggunakan boat untuk berpetualang!
Tempat yang menjadi destinasi utama adalah Wayang, Teluk Kabui, dan Pianemo.
Foto: Ini Penampakan Laut Biru Pinggiran Waisai, ibukota Kab. Raja Ampat
Nyari orang Papua berkoteka? Duh! Gak nemu e beta! Disini kebanyakan penduduk berasal dari Makassar dan Jawa Timur. Ahahaha makan nasi goreng dan nasi padang pun gampang sob! Beli Es Krim juga bisa, tapi minimarket yang saingan dua itu belum ada dua-duanya.
Buat sobat muslim, gak usah puyeng mikirin makanan halal dan nyari masjid. Karena ternyata penduduk Waisai 80% nya adalah keturunan dari kerajaan Tidore yang beragama Islam.
Foto : Masjid Agung Kab. Raja Ampat
Takut kena malaria? Insya Allah aman! Disini tidak banyak rawa. Akan tetapi penyakit endemisnya justeru diare, karena agak sulit air bersih.
Pembangunan jalan Raya sudah dibuat dari ujung pelabuhan -ke ujung kota. Kamu gak akan nyasar di Jalan Raya, karena Cuma ada satu jalan. Dan jalan yang paling ujung itu ya muter kembali ke arah pelabuhan he he he.
Home stay/ Resort di Waisai
Seingat saya Hotel di Raja Ampat Cuma satu, tapi ya kelas melati. Berhubung saat kami ke Raja Ampat sedang penuh karena di borong pemda setempat yang sedang melakukan kegiatan, jadi kami cari home stay warga ajah. Warga di sini banyak menyediakan home stay untuk para wisatawan, eits tapi tetep aja, nyamuk masih banyak di sini meskipun bukan endemis malaria. Jadi siap2 lotion anti nyamuk ya.
Nah di Waisai ini ada satu resort untuk para diver namanya Waiwo, jaraknya 20 menit jalan darat dari ibu kota. Resort ini disediakan khusus untuk yang punya hoby diving. Tempat dan suasananya beda jauh dengan ibu kota di Waisai. Desainnya bagus, serasa ala-ala Bali/ Lombok/ Hawai gitu deh. So Private!
Foto : Waiwo Resort , tempatnya cukup nyaman dan damai


Foto : Spot private nikmati SUNSET di Waiwo resort hanya untuk tamu Resort
Di mana Surga Tersembunyi itu Berada ?
Foto-foto di atas baru sedikit gambaran di Waisai. Nah, mana sih lokasi yang katanya Surga Tersembunyi itu? Eits itu gak mudah. Masih butuh perjuangan untuk menuju ke sana.
Lokasi Surga tersembunyi itu adalah : Wayag, Teluk Kabui, dan Pianemo.
Wayag                  : 5-7 jam perjalanan menggunakan speed boat dari Waisai, lama perjalanan tergantung ombak. Berada paling Utara dari Kabupaten Raja Ampat, dengan posisi sebelah Barat Laut dari Waisai. Batuan menjulangnya sangat tinggi. Disarankan untuk menginap di resort Wayag bila ke sana, karena bila pulang hari, pasti akan bertemu ombak malam hari, cukup berbahaya.
Teluk Kabui – Pianemo  : 2-3 jam perjalanan menggunakan speed boat dari      Waisai, lama perjalanan tergantung ombak. Bebatuan      tidak setinggi Wayag, tetapi pemandangannya tidak kalah   “awesome” dibandingkan Wayag. Inilah tempat pak Jokowi/ Keenan Pearce/ Nadine ataupun Hamish Daud berpose indah. Bahkan untuk menuju tempat tersebut sudah disediakan anak tangga buatan yang mempermudah wisatawan yang akan menuju puncak tebing.
Here we Go! Saya dan tim juga lebih memilih mini Wayag atau Teluk Kabui – Pianemo, karena kami tidak akan mengambil resiko bertemu ombak malam. Selain itu, dengan memilih Pianemo, kami jadi bisa mengunjungi lokasi Arborek dan Snorkeling di Pulau Tenggelam.
Foto : Bersiap menuju Pianemo pkl 06.00 WIT di Pantai WTC (Waisai Torang Cinta)


Foto : Setelah 2,5 jam perjalanan penampakan air laut semua, akhirnya kami mulai mendapati gunungan-gunungan batu kecil, tandanya telah memasuki wilayah Teluk Kabui!!


Foto : Diantara batu yang rata-rata berbentuk Gunungan, cuma batu ini yang vertical lurus menjulang, namanya Batu Pensil.
 Foto : Dengan speedboat seperti inilah kendaraan kelompok wisatawan dari Waisai yang akan menuju Pianemo ataupun Wayag.
Foto : Hijau Toska dimana-mana, karakteristik Teluk Kabui. Dari atas kapal, terlihat sangat jelas ribuan kawanan ikan berenang kesana-kemari saking jernihnya air. Suasananya teduh dan damai, bak ilustrasi pemandangan di surga
 
Foto : Jalanan bebatuan menuju Puncak Tebing Pianemo
Berhubung guide kami masih anak muda, Bang Imam namanya. Beliau membawa kami ke Puncak Tebing Pianemo yang satunya lagi, bukan tebing Pianemo yang ada anak tangganya. Alasannya karena pemandangannya lebih indah. Ya benar sih lebih ciamik, tapi jalanannya lumayan terjal bung! Meskipun hanya 30 menit sampai puncak.
 
Foto : Bukti Raja Ampat go International, kami berpapasan dengan  rombongan wisatawan asal Jerman dan Polandia.

 
Foto : Bahkan Sang Saka Merah Putih Berkibar di Puncak Pianemo Raja Ampat
Note : Luas Puncak Bukit Pianemo kecil, hanya cukup untuk kapasitas max 8-10 orang, jadi kami bergantian ambil foto, dan sampai minggir2 ke jurang, untuk ambil angel yang indah. Eits.. Ati-ati ya bro! Keasyikan jepret jangan sampai lengah ya. Tetap Waspada. Safety first!


Foto : Ini adalah foto STANDARDISASI kalo kamu sampai di Puncak Pianemo. Ya kan? Ya kan?


Foto : Alhamdulillah, nikmat Tuhan Mana Lagi yang Kamu Dustakan?
Kalau sudah di posisi ini, ah pokoknya, X-presikan gaya loe! Sulit diungkap dengan kata-kata. Bahkan sewaktu saya dalam perjalanan pulang menuju Jakarta, saya berbincang dengan bapak-bapak yang juga baru pelesir ke Pianemo. Apa kata Bapak itu? "Subhanallah ya mbak, cuma satu yang saya terus ingat-ingat ketika berada di Pianemo Raja Ampat. Ini betul-betul surga dunia." Yup, cuma bisa ngangguk-ngangguk dan gak lupa akan pesonanya. Pesona Surga yang tersembunyi di bumi Indonesia.
Foto : Pianemo Homestay, tempat makan dan beristirahat setelah panjat bukit. Dibalik homestay tersebut ada hutan bakau dan pantai tersembunyi lagi lhoo...
*) Note :
1.       Waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari yang bagus untuk memantulkan warna toska adalah pukul 10.00 – 13.00 (didukung dengan doa agar cuaca cerah).
2.       Gunakan baju yang simple, karena medan cukup menantang, jangan pakai sandal jepit atau sepatu heels. Disarankan sepatu/ sandal gunung, agar lebih safety.
3.       Disarankan agar pergi rombongan atau team sekitar 8-10 orang per kapal,hal ini dikarenakan biaya bahan bakar speed boat dari Waisai “lumayan” lah. Saat saya kesana satu boat tujuan Pianemo 10-13 juta/ boat, sedangkan tujuan Wayag 30-45 juta/boat dengan kapasitas maksimal 13 orang, termasuk nahkoda dan guide.
SEMOGA BERMANFAAT!! SALAM PESONA INDONESIA n_n





 


4 comments:

  1. Wih hebat udah nyampe Raja Ampat! Tulisan yang informatif, kita yang belum ke sana jadi tahu spot dan info penting ☺
    yogaprakosoid.wordpress.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalo bisa dimengerti ya Mas Yoga? Random bgt ituh cerita.. Haruus banyak belajaaarr banget nieh..
      ooo..kalau komen mesti dikasih : "ndarikhaa.blogspot.co.id" gtu yaa? Biar BW?
      Wokayy Siph

      Delete
  2. Gilaaaa gilaaaa gilaaaa! Mau banget ke sini tapi kalo lihat rincian biayanya mah daku kayaknya mesti kerja berbulan-bulan dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ih kamu jauhhh syekali scrollingnyaa... Alhamdulillah...
      iya Lak, agak mahal, karena akses, but woth it, apalagi kalo lama

      Delete