Follow me @ndarikhaa

Wednesday, September 5, 2018

MUSEUM MACAN : cara asyik menikmati seni

10:34 37 Comments


Sudah tidak asing lagi bukan dengan Museum MACAN yang merupakan singkatan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara yang terletak di AKR Tower Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Awalnya saya mengira kalau museum ini mengerikan dan berisi berbagai jenis hewan macan sebelum saya mengetahui kepanjangannya. Ternyata... wow isinya sungguh mencengangkan dan membahagiakan! Sebelumnya ada beberapa hal yang ja
ngan terlewat ya..

Menuju Lokasi

Bagi orang seperti saya yang mudah pusing dengan kemacetan ibu kota, kereta listrik (KRL) merupakan moda paling tepat yang saya pilih. Lokasi Museum Macan ternyata cukup mudah, tidak sesulit bayangan saya. Kita bisa turun di Stasiun Taman Kota (jalur KRL Tangerang), kemudian dilanjutkan dengan perjalanan sekitar 7 km menuju AKR Tower (jadi jangan mepet untuk estimasi waktu ya). Sedangkan dengan moda transportasi bus Trans-Jakarta, kita bisa langsung turun di halte busway Kebon Jeruk, dan hanya berjalan kaki sedikit langsung di seberangnya sudah sampai AKR Tower.

Museum Macan buka mulai pukul 10.00 - 20.00 WIB, buka dari hari Selasa s.d Minggu. Sepertinya kebanyakan museum libur di hari Senin, sebelumnya saya sangat semangat berangkat menuju Museum Macan, sampai tiba-tiba di tengah perjalanan baru ingat saat itu hari Senin, akhirnya saya kembali ke rumah.

Untuk tiket bisa dibeli online maupun on the spot. Saran saya pergi ke Museum Macan bukan di hari libur akan lebih nyaman, karena tidak terlalu ramai. Estimasi waktu untuk menikmati seni yang ada di dalam ini lebih kurang dua jam, kalau lebih lama juga bisa tergantung menikmatinya seperti apa.

Oh ya, ternyata tema museum Macan itu berbeda-beda, tidak seperti yang saya kira. Dahulu saat sedang ramai dan hits cerita dari kawan-kawan saya yang posting di instagram, karya seni yang dipamerkan lebih kepada jaman Perang Dunia, dan bertema sedikit perdamaian dunia.

Kunjungan saya kemarin ternyata menyuguhkan full karya Oma Yayoi Kusama dengan tema "Life is the Heat of Rainbow" yang berlangsung selama 12 Mei - 9 September 2018. Ternyata isinya berbeda dengan kawan-kawan saya yang sudah mencoba "infinity room" sebelumnya. Sebelumnya harga tiket Rp.50.000,- menjadi Rp.100.000,-. Hmmm... terdengar tidak murah ya? Namun sangat sebanding setelah menikmatinya langsung. Otak saya terasa terbebas dan "out of the box". 

Berikut rekam jejak saya mengabadikan momen yang mengasyikan ini :

Labu Polkadot


Pertama kali masuk, suasana hati pun menyenangkan disambut bola polkadot kuning-kuning besar seperti ini. Awalnya saya bingung, ini fungsinya apa ya? Ternyata ada bola-bola tertentu yang memiliki "sudut intip". Lubang kecil yang hanya ada di beberapa balon, bisa kita lihat seperti di bawah ini :

Oh, ya bola yang paling besar diantara bulatan-bulatan kuning tersebut juga dapat kita masuki lho untuk berswafoto. Saya terlewat masuk ke dalam booth labu yang paling besar saking takjubnya dengan interior seni di sana.

Narcissus Garden

Taman indoor ini tidak ada tumbuhannya sama sekali, justeru pada Narcissus Garden ini terdapat 1500 buah bola perak yang terbuat dari alumunium. Di tengah taman terpajang lukisan Yayoi yang besar dan mencolok. Di sini kita dapat berfoto, namun bergantian dan dilarang menyentuh ataupun menggesar posisi bola-bola perak yang dipajang.


Colurfull vs Black-White

Selain mebuat hasil karya seni yang menarik, ternyata hasil lukisan Yayoi pun sangat banyak, unik, segar, dan menarik. Pada pameran ini, arena lukisan hitam putih dan warna-warni dijadikan satu arena tersendiri, sehingga pengunjung dapat menikmatinya sesuai katagori warna.



Ruangan Biografi

Ruangan ini berisi kisah Yayoi Kusuma, yang ternyata mmenderita penyakit tekanan mental sejak kecil akibat perang dunia pada saat itu. Dikisahkan semua karya berdasarkan perjalanan karir dunia seni dirinya yang hijrah ke New York. Kamipun tertegun, imajinasi yang beliau wujudkan adalah dunia khayal yang menemaninya sedari kecil.

All about Infinity

Jadi yang paling hits dari pameran ini adalah ruang "infinity room". Entah menggunakan teknologi sejenis pantulan cahaya dan air, ruang ini jadi sangat menakjubkan. Untuk masuk ke dalam ruangan ini maksimal 5 orang dan dibatasi antrean hanya 30 detik, jika ingin mengulang diperbolehkan, asalkan antre ulang.
Warna cahaya lampu selama 30 detikpun berubah-ubah, variasi bisa berubah dominan merah,biru,hijau,kuning, dengan hitam tetap paling dominan.





Beberapa foto di atas secuplik permainan spektrum warna yang dihadirkan oleh Oma Yayoi dalam peralatan seni 3D yang berbeda-beda. Duhhh..happy banget pokoknya...

Obliteration Room

Ruangan seni ini terpisah,berapa satu lantai di atas ruang pameran utama. Oleh karena itu, tiket sejak awal tetap harus dibawa oleh kita, sehingga tiket sebelumnya akan digunakan untuk masuk ke ruangan atas.
Di ruangan ini pengunjung diajak ikut berkreatifitas. Setiap 3 orang akan diberikan satu paket sticker bulat berwarna. Sticker tersebut bebas ditempelkan dimanapun, dan harus habis saat keluar. Kita diperbolehkan bermain dalam waktu 15 menit. Setelah itu boleh masuk kembali, namun antre lagi.



Tebak saya ada dimana hayoooo?

Selain gambar-gambar di atas, karya seni berupa patung, lukisan, dan bentuk-bentuk imajinasi Oma Yayoy masih banyak lagi. Apa mungkin imajinasi beliau menyenangkan yha? Jadi saya merasa happy di sana. Penikmat seni sesungguhnya banyak yang berdiam lama, di depan karya beliau, kemudian maju-mundur untuk merasakan sensasi seninya.





Yuk, untuk yang ingin refreshing otak, bisa ke sini sebelum nanti pameran Oma Yayoy nya diangkut kembali ke Jepang atau negara lain. Dan lokasinya sangat ramah anak lho, juga ada spot lokasi khusus bermain anak.